Tangani Orang Kesurupan Beromzet 2.000 Persen, Ini Faktanya
Trennusa - Fenomena garam ruqyah tengah menjadi sorotan di masyarakat Indonesia. Produk ini diklaim memiliki kemampuan mengusir gangguan jin, menetralisir energi negatif, dan meningkatkan ketenangan spiritual. Namun, di balik klaim tersebut, muncul dugaan bahwa bisnis garam ruqyah lebih berorientasi pada keuntungan finansial ketimbang manfaat nyata bagi konsumen.
Klaim Manfaat Garam Ruqyah
Produsen garam ruqyah sering mengklaim bahwa produk mereka dapat:
-
Mengusir gangguan jin dan sihir.
-
Menetralisir energi negatif.
-
Meningkatkan ketenangan spiritual.
-
Mengatasi stres dan kelelahan.
Namun, klaim-klaim ini sebagian besar bersifat subjektif dan belum terbukti secara ilmiah.
Kritik terhadap Praktik Bisnis Garam Ruqyah
Ferry Irwandi, seorang content creator dan ekonom, mengkritisi praktik bisnis garam ruqyah yang dianggapnya tidak masuk akal. Ia mengungkapkan bahwa garam krosok biasa, yang dijual dengan harga Rp3.000 hingga Rp6.000 per 500 gram, dapat dijual kembali dengan harga Rp50.000 hingga Rp190.000 setelah diberi label 'ruqyah'. Hal ini menghasilkan margin keuntungan yang mencapai lebih dari 2.000%.
Ferry juga menyoroti bahwa omzet satu toko garam ruqyah bisa mencapai Rp4,4 miliar, menunjukkan tingginya permintaan masyarakat terhadap produk ini.
Kontroversi dan Etika Bisnis
Praktik bisnis garam ruqyah menimbulkan pertanyaan etis, terutama jika produk tersebut dijual dengan harga tinggi tanpa manfaat yang jelas. Beberapa pihak menganggap bahwa menjual produk ini dengan klaim spiritual berpotensi mengeksploitasi kepercayaan agama untuk keuntungan finansial.
Fenomena garam ruqyah mencerminkan bagaimana klaim spiritual dapat dimanfaatkan dalam strategi bisnis. Masyarakat diharapkan lebih kritis dalam menilai klaim-klaim tersebut dan mempertimbangkan aspek logis serta bukti ilmiah sebelum memutuskan untuk membeli produk dengan embel-embel spiritual.
Posting Komentar