Alquran Berusia 400 Tahun di Gowa Ditulis Pakai Tinta Berbahan Biji Mangga dan Tanah Liat

Daftar Isi


Trennusa - Sebuah kitab suci Al-Qur’an berusia lebih dari 400 tahun menjadi bukti sejarah penyebaran Islam di Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan. Al-Qur’an ini tersimpan rapi di Museum Balla Lompoa, Kabupaten Gowa, dan merupakan warisan turun-temurun para raja Gowa sejak abad ke-17.

Keunikan Al-Qur’an Berusia 400 Tahun

Al-Qur’an ini memiliki ukuran besar dan ditulis tangan menggunakan tinta alami yang terbuat dari biji mangga yang dicampur tanah liat. Ahli sejarah Museum Balla Lompoa, Andi Jufri Tenri Bali, mengungkapkan bahwa kitab ini dulunya dimiliki oleh Raja Gowa ke-14, I Manga’rangi Daeng Manrabia Sultan Alauddin Tumenanga ri Gaukanna.

Peran Ulama dalam Penulisan Al-Qur’an

Penyusunan Al-Qur’an ini dimulai pada tahun 1625 M oleh Syekh Abdullah Asufi, seorang ulama yang berperan dalam mengembangkan Islam di wilayah tersebut. Kitab ini menjadi pegangan penting bagi kerajaan dalam menyebarkan ajaran Islam ke wilayah kekuasaannya.

Sejarah Islam di Kerajaan Gowa

Islam mulai diterima secara resmi di Kerajaan Gowa pada tahun 1605, ketika Raja Gowa dan Raja Tallo ke-6 memeluk agama Islam. Sebelumnya, meskipun belum masuk Islam, Kerajaan Gowa telah menunjukkan sikap toleransi dengan menyediakan tempat ibadah bagi umat Muslim.

Kitab Al-Qur’an berusia 400 tahun ini menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di Sulawesi Selatan dan bukti peran Kerajaan Gowa dalam menyebarkan ajaran Islam di Nusantara.

Posting Komentar